2. Konsumsi Alkohol
Berbeda dengan merokok, alkohol bukanlah faktor risiko langsung untuk tumor otak. Namun, individu yang mengalami tumor hati akibat sirosis hati akibat konsumsi alkohol berpotensi mengalami penyebaran tumor ke otak. Ini semua disebabkan oleh kemampuan sel kanker untuk menyebar dan memicu gejala seperti pusing, mual, serta kejang. Selain itu, konsumsi alkohol dapat merusak DNA dan mengurangi sistem kekebalan tubuh, menjadikan kondisi ini semakin berbahaya. Kehilangan nutrisi akibat kebiasaan minum berlebihan juga berkontribusi pada risiko tumor otak.
3. Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan dan obesitas sangat berkaitan dengan risiko tumor otak, khususnya meningioma, yaitu tumor otak primer yang paling umum. Analisis dari Jurnal Neurology menunjukkan bahwa individu dengan kelebihan berat badan memiliki risiko 21 persen lebih tinggi untuk terkena meningioma, dan bagi mereka yang benar-benar obesitas, risikonya meningkat hingga 54 persen. Meningioma berkembang dari meninges, lapisan jaringan yang melindungi otak dari tengkorak.
4. Paparan Insektisida
Penggunaan pestisida baik dalam rumah tangga maupun di tempat kerja sebaiknya diperhatikan. Beberapa penyelidikan menunjukkan bahwa penggunaan insektisida dapat meningkatkan risiko tumor otak pada anak-anak dan orang dewasa muda. Sebuah studi dalam jurnal Environment International menunjukkan anak-anak yang orang tuanya terpapar insektisida memiliki risiko lebih tinggi terkena tumor otak.