Kalau dilihat dari sudut pandang penanya, sebenarnya tak ada maksud hati untuk menggusarkan, me-mellow-kan, atau memunculkan rasa negatif lainnya. Penanya sebenarnya hanya ingin menyapa lajanger, hanya saja ia tak menyiapkan pertanyaan lainnya dan yang keluar dengan cepat hanyalah, “Kapan nikah?” Jadi intinya, penanya, memiliki masalah dalam membuat berbagai variasi kalimat tanya. Nah, kemungkinan selanjutnya adalah, penanya sebenarnya memiliki calon untuk para lajanger, hanya saja ia salah pertanyaan. Padahal bisa saja ia bertanya, “Mau ngga kenalan sama teman aku?”
Nah, para lajanger pun, hendaknya kuatkan hati dan pikiran, ketika suatu saat pertanyaan ini menghampiri. Ini bukanlah berarti orang tersebut ‘kepo’ atau ingin menyakiti perasaan para lajanger. Sebenarnya orang ini peduli padamu. Jawablah pertanyaan tersebut dengan permintaan doa agar kelak bisa dipertemukan dengan calon mempelai. Duhai para penanya, tak perlu kau tanya-tanya juga, “Kapan nikah?” Para lajanger ini akan memberitahukan tanggal nikah plus undangannya, jika memang sudah ada calon mempelainya.