1970-an: Era Hard Rock, Punk, dan Heavy Metal
Pada tahun 1970-an, musik rock terus berevolusi dengan munculnya hard rock dan heavy metal. Led Zeppelin, Black Sabbath, dan Deep Purple adalah beberapa band yang mendefinisikan sound heavy metal dengan riff gitar yang berat, vokal yang kuat, dan tema-tema lirik yang gelap. Musik mereka bukan hanya menjadi suara generasi saat itu tetapi juga meletakkan dasar bagi subgenre heavy metal yang akan berkembang di dekade berikutnya.
Di sisi lain, akhir 1970-an melihat kebangkitan punk rock, yang merupakan reaksi terhadap ekses dan kompleksitas rock progresif dan heavy metal. Punk rock, yang dipelopori oleh band-band seperti The Ramones, Sex Pistols, dan The Clash, menekankan kembali pada kesederhanaan, kecepatan, dan sikap memberontak. Punk rock membawa semangat DIY (do-it-yourself) dan menjadi suara bagi kaum muda yang mencari perubahan sosial dan politik.
#### 1980-an: Glam Metal dan Alternatif Rock
Dekade 1980-an ditandai oleh dominasi glam metal, juga dikenal sebagai hair metal, dengan band-band seperti Mötley Crüe, Poison, dan Bon Jovi yang menggabungkan citra glamor dengan musik rock yang catchy dan antemik. Sementara itu, musik alternatif rock mulai tumbuh sebagai gerakan bawah tanah, dengan band-band seperti R.E.M., The Smiths, dan Sonic Youth yang menawarkan alternatif bagi arus utama rock.
1990-an: Grunge dan Kebangkitan Indie Rock
Grunge muncul dari Seattle pada awal 1990-an dan menjadi subgenre yang mendominasi dekade ini. Band-band seperti Nirvana, Pearl Jam, dan Soundgarden membawa kembali energi dan emosi mentah ke dalam musik rock, menggabungkan elemen punk dan heavy metal dengan lirik yang introspektif dan sering kali gelap. Album "Nevermind" dari Nirvana menjadi tonggak sejarah, mengubah arah musik rock dan budaya populer secara keseluruhan.