Meskipun pendapatan dari penjualan tiket film masih merupakan kontributor terbesar, keuntungan sebenarnya berasal dari bisnis makanan dan minuman. Pendapatan dari penjualan tiket bioskop hanya mencapai Rp29,58 miliar, sedangkan beban operasional yang tinggi menyebabkan laba dari segmen ini relatif kecil, menelan lebih dari 94% dari total pendapatan penjualan tiket film.
Di sisi lain, bisnis makanan dan minuman justru mencatat laba yang cukup besar, sebesar Rp443,58 miliar atau 45% dari total pendapatan dari segmen tersebut. Dengan beban operasional hanya sebesar Rp256,87 miliar atau 26,2% dari total pendapatan, bisnis ini menjadi kontributor laba yang signifikan bagi CNMA.
Tentu saja, sektor lain juga memiliki peran dalam peningkatan pendapatan CNMA. Meskipun demikian, segmen lainnya hanya memberikan pendapatan sebesar Rp103,39 miliar, sementara ini juga diikuti oleh rugi sebesar Rp48,62 miliar. Tanpa bisnis makanan dan minuman, Cinema XXI akan mengalami kerugian sebesar Rp19,04 miliar dari operasional bisnisnya hingga pertengahan tahun ini.