2. Berbagai jenis whey protein dengan kandungan yang berbeda
Produk whey protein dikategorikan berdasarkan tingkat kemurniannya. Tiga jenis yang paling umum dijumpai adalah whey concentrate, whey isolate, dan whey hydrolysate. Masing-masing varian ini memiliki kandungan yang berbeda, yang akan memengaruhi kadar protein serta jumlah lemak dan laktosa yang terkandung di dalamnya, serta seberapa cepat protein ini diserap oleh tubuh.
Whey concentrate mengandung protein sebanyak 58 hingga 89 persen, dengan sisanya terdiri dari karbohidrat dan lemak. Sementara itu, whey isolate memiliki kadar protein yang lebih tinggi, bisa mencapai 95 persen, sekaligus hampir bebas dari laktosa, menjadikannya pilihan yang baik bagi individu yang memiliki sensitivitas terhadap produk susu. Pada varian whey hydrolysate, melalui proses hidrolisis, protein telah dipecah menjadi peptida-peptida pendek yang dapat langsung diserap tubuh, sehingga sering dimanfaatkan dalam kebutuhan klinis atau untuk pasien yang sedang dalam masa pemulihan.
3. Manfaat whey protein bagi kesehatan otot dan sistem tubuh lainnya
Kandungan protein yang tinggi pada whey sangat mendukung proses pembentukan dan perbaikan serat otot. Whey protein kaya akan asam amino rantai cabang, seperti leusin, isoleusin, dan valin, yang terbukti efektif dalam meningkatkan sintesis otot setelah olahraga. Oleh karena itu, produk ini begitu populer di kalangan atlet dan mereka yang aktif secara fisik.
Tidak hanya mendukung pertumbuhan otot, konsumsi whey protein juga dapat membantu seseorang menurunkan berat badan. Ini disebabkan oleh efek kenyangnya yang lebih lama dan peningkatan metabolisme yang dihasilkan dari asupan protein yang tinggi. Selain itu, konsumsi whey protein juga telah terhubung dengan penurunan kadar kolesterol jahat serta tekanan darah, menjadikannya relevan dalam strategi diet yang fokus pada kesehatan jantung dan sistem metabolisme tubuh.