Tampang

Apa Itu Social Loafing dalam Kehidupan Bermasyarakat?

28 Agu 2025 14:08 wib. 31
0 0
Sosial
Sumber foto: Canva

Pernahkah kita merasa ada satu atau dua orang dalam tim yang kerjanya tidak sekeras yang lain, padahal tanggung jawabnya sama? Atau, saat ada kerja bakti di lingkungan, ada saja yang terlihat sibuk tetapi kontribusinya minim? Fenomena ini bukan sekadar malas-malasan biasa. Dalam psikologi sosial, perilaku ini dikenal sebagai social loafing. Ini adalah kecenderungan individu untuk mengerahkan lebih sedikit usaha ketika bekerja dalam kelompok, dibandingkan saat bekerja sendiri. Konsep ini menyoroti paradoks bahwa semakin banyak orang dalam sebuah kelompok, semakin besar kemungkinan beberapa di antaranya akan "menurunkan gigi."

Sejarah dan Eksperimen Klasik yang Mengungkap Social Loafing

Konsep social loafing pertama kali diteliti oleh insinyur pertanian Prancis, Max Ringelmann, pada tahun 1913. Ia melakukan eksperimen sederhana namun brilian yang kini dikenal sebagai Efek Ringelmann. Ringelmann meminta sekelompok orang untuk menarik tali, baik secara individu maupun dalam kelompok yang terdiri dari dua, tiga, dan delapan orang. Hasilnya mengejutkan: total kekuatan tarikan dari kelompok tidak sebanding dengan jumlah kekuatan individu yang menarik secara terpisah.

Misalnya, dua orang yang menarik bersama-sama hanya menghasilkan 93% dari kekuatan gabungan mereka. Saat delapan orang menarik, kekuatan totalnya hanya mencapai 49% dari kekuatan gabungan masing-masing individu. Eksperimen ini menjadi bukti pertama bahwa kontribusi seseorang menurun seiring bertambahnya jumlah anggota tim. Fenomena ini kemudian disebut social loafing.

Ringelmann menyimpulkan bahwa ada dua alasan utama: kurangnya koordinasi dan kurangnya motivasi. Dalam kelompok besar, orang sulit untuk bekerja sama secara sinkron, dan yang lebih penting, ada rasa tanggung jawab yang menyebar. Individu merasa kontribusinya tidak terlalu terlihat, sehingga mereka cenderung tidak mengerahkan seluruh kemampuannya.

Mengapa Seseorang Melakukan Social Loafing?

Ada beberapa faktor psikologis yang berkontribusi pada munculnya social loafing:

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?