Gaya hidup konsumerisme telah lama menjadi tren di masyarakat modern. Konsumerisme mendorong individu untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, hanya untuk memenuhi keinginan dan status sosial. Namun, semakin banyak orang yang menyadari dampak negatif konsumerisme terhadap lingkungan, keuangan pribadi, dan kesejahteraan mental. Sebagai respons terhadap konsumerisme, muncul tren gaya hidup anti-konsumerisme, di antaranya adalah minimalisme dan sederhana. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang alternatif gaya hidup ini serta dampaknya bagi individu dan lingkungan.
Anti-konsumerisme adalah sikap atau gerakan yang menolak pandangan konsumerisme yang berlebihan, dan mencari cara-cara baru untuk hidup yang lebih sederhana, berkelanjutan, dan berharga. Salah satu alternatif gaya hidup anti-konsumerisme yang cukup populer adalah minimalisme. Minimalisme adalah filosofi hidup yang mengedepankan penolakan terhadap kelebihan barang dan fokus pada kebermaknaan, kualitas, dan kenyamanan hidup. Dalam konteks konsumerisme, minimalisme mendorong untuk memiliki barang-barang hanya yang benar-benar diperlukan, serta mengurangi keinginan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Hal ini dapat membantu individu mengurangi pengeluaran tidak perlu serta mengurangi dampak negatif konsumerisme terhadap lingkungan.