Tampang

5 Cara Ibu Mertua Dekat dengan Menantu Perempuan, Belajar dari Kerenggangan Keluarga Beckham

22 Mei 2025 09:45 wib. 8
0 0
Momen kebersamaan keluarga Beckham dengan sang menantu Nicola Peltz.(Instagram.com/victoriabeckham)
Sumber foto: Google

Tampang.com | Keretakan hubungan yang tengah melanda keluarga Beckham, khususnya antara Victoria Beckham dengan menantu perempuannya, Nicola Peltz, menjadi sorotan publik. Isu keterasingan Victoria yang merasa kurang dilibatkan dalam persiapan pernikahan putra sulungnya, Brooklyn Beckham, sekaligus ketidakhadiran keduanya di sejumlah acara keluarga memicu spekulasi adanya jarak emosional.

Dari kisah ini, ada pelajaran berharga tentang bagaimana ibu mertua bisa membangun kedekatan harmonis dengan menantu perempuan tanpa merasa kehilangan anak laki-lakinya. Psikolog Anak dan Keluarga, Farraas Afiefah Muhdiar, membagikan lima langkah penting yang bisa dijalankan agar hubungan mertua dan menantu tetap akur dan hangat.

  1. Libatkan Diri Sejak Awal
    Masa ketika anak laki-laki mulai menjalin hubungan serius sampai menuju pernikahan adalah periode krusial bagi seorang ibu. Farraas menyarankan agar ibu dilibatkan sejak awal dalam proses ini, bukan untuk menghakimi, tapi sebagai pendukung dalam memilih pasangan yang tepat. Keterlibatan sejak awal dapat membantu memperkuat ikatan kekeluargaan.

  2. Buka Peluang untuk Mengenal Calon Menantu
    Penting bagi anak untuk memperkenalkan pasangan mereka kepada orangtua sejak dini agar hubungan saling mengenal dan memahami bisa terbangun dengan baik. Sebaliknya, ibu juga harus membuka hati dan pikiran untuk mengenal menantu lebih dekat, agar potensi konflik dapat diminimalkan.

  3. Komunikasi yang Tenang dan Terbuka
    Setiap ibu pasti memiliki kekhawatiran terhadap pasangan anaknya. Namun, menyampaikan kekhawatiran ini dengan cara yang penuh pengertian dan tidak menggurui sangat menentukan kualitas hubungan ke depannya. Diskusi hangat akan jauh lebih membangun dibandingkan kritik yang menimbulkan ketegangan.

  4. Redam Rasa Takut Kehilangan Anak
    Perasaan cemburu atau takut kehilangan anak laki-laki setelah menikah wajar dirasakan, tetapi perlu dikendalikan. Menantu bukanlah pesaing, melainkan bagian baru dari keluarga yang harus diterima dengan lapang dada. Memahami bahwa peran anak kini bertambah setelah menikah dapat membantu ibu merelakan perubahan dinamika ini.

  5. Terus Bangun Kedekatan dengan Anak
    Menikah bukan berarti hubungan ibu dan anak harus renggang. Sebaliknya, hubungan emosional yang hangat tetap dapat dijaga tanpa mengganggu kehidupan rumah tangga anak. Anak juga perlu menunjukkan bahwa meski sudah berpasangan, perhatian dan kedekatan dengan ibu tetap terjaga.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?