Tampang

Dari 'Hobi' Jadi Raksasa Ekonomi: Industri Game RI Kantongi Rp71 Triliun, Kini di Ambang Regulasi Baru

24 Okt 2025 09:16 wib. 28
0 0
dari_hobi_jadi_raksasa_ekonomi_industri_game_ri_kantongi_rp71_triliun_kini_di_ambang_regulasi_baru
Sumber foto: google image

Pengenalan Kekuatan Ekonomi Industri Game Indonesia

Dari sekadar hobi di masa lalu, industri game di Indonesia kini telah bertransformasi menjadi salah satu sektor ekonomi paling dinamis dan berpengaruh. Perkembangannya begitu pesat, menarik jutaan talenta dan investasi, serta menciptakan ekosistem yang kompleks. Ini bukan lagi hanya tentang hiburan semata, melainkan pilar penting yang menggerakkan roda perekonomian nasional.

Potensi industri game di Indonesia sangatlah menjanjikan. Kita dapat melihat betapa signifikannya sektor ini melalui beberapa fakta kunci berikut:

  1. Industri game Indonesia telah berevolusi dari ceruk hobi.
  2. Kini menjadi raksasa ekonomi dengan kontribusi sekitar Rp71 triliun per tahun.
  3. Didukung oleh basis 154 juta pemain aktif di seluruh nusantara.
  4. Ini semua menegaskan peran vitalnya sebagai sektor strategis dalam perekonomian nasional. Kontribusi ini tidak hanya berasal dari penjualan game, tetapi juga dari turnamen esports, konten kreator, hingga pengembangan teknologi pendukung.

Meninjau Dampak Sosial Pertumbuhan Pesat Industri Game

Kesuksesan luar biasa industri game di Indonesia, dengan kontribusi ekonomi yang mencapai puluhan triliun rupiah setiap tahun, memang patut diapresiasi. Namun, di balik angka-angka fantastis tersebut, muncul pula berbagai tantangan sosial yang perlu kita sikapi dengan bijaksana. Pertumbuhan yang begitu cepat menuntut perhatian lebih terhadap dampak-dampak tak terduga yang menyertainya.

Ada konsekuensi tertentu yang muncul dari perkembangan masif industri game ini, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan akan penataan dampaknya di masyarakat:

  1. Kesuksesan masif industri game Indonesia memang menghasilkan Rp71 triliun per tahun.
  2. Namun, keberhasilan ini membawa konsekuensi berupa kebutuhan akan penataan dampak sosialnya.
  3. Penataan ini terutama terkait perlindungan usia pemain dari konten yang tidak sesuai. Anak-anak dan remaja, sebagai kelompok usia paling rentan, seringkali terpapar konten yang belum sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Ini bisa menimbulkan kekhawatiran terkait isu perilaku, nilai moral, hingga kesehatan mental.

Mengintroduksi Regulasi Rating Usia sebagai Solusi Pemerintah

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Puaskah Anda dengan Kinerja Wapres Gibran?