Seorang pegawai kantor UPTD Pengelolaan Komplek Dadaha Kota Tasikmalaya, Ipin (42) mendapatkan kejutan ketika melihat saldo rekening dana pensiunnya tiba-tiba melonjak menjadi Rp7,8 miliar. Kejadian ini membuatnya merasa campur aduk antara senang, takut, dan bingung.
Ipin, yang merupakan pegawai alih daya atau outsourcing, mengaku bahwa selama ini ia menerima gaji dari perusahaan alih daya yang disalurkan melalui salah satu bank. Pada awal tahun sebelumnya, perusahaan tempatnya bekerja memberikan program dana pensiun. Namun, ketika Ipin memeriksa saldo dana pensiunnya beberapa bulan yang lalu, saldo tersebut masih kosong meskipun teman-temannya sudah memiliki saldo dana pensiun.
Pada Kamis (12/9), Ipin penasaran dan memutuskan untuk memeriksa kembali saldo dana pensiunnya melalui aplikasi mobile banking. Ternyata, ia terkejut saat melihat saldo dana pensiunnya yang seharusnya hanya sekitar Rp 7 juta, namun tiba-tiba melonjak menjadi Rp 7,8 miliar. Kehadiran saldo yang fantastis ini membuat geger seisi kantor, dan Ipin sendiri merasa bingung serta tidak tahu harus bertindak seperti apa.
Pada Jumat, Ipin memutuskan untuk menunjukkan saldo tersebut di aplikasi mobile banking miliknya kepada dua orang teman sejawat yang juga pegawai alih daya. Mereka juga memiliki saldo serupa, namun tidak sebesar milik Ipin. Saldo dana pensiun keduanya hanya mencapai kurang dari Rp 100 ribu.
Kejadian ini membuat Ipin merasa kebingungan. Ia berkomitmen untuk terbuka dan akan melakukan konfirmasi kepada pihak perusahaan yang mempekerjakan serta ke pihak bank. Ia juga tidak memiliki niat untuk mengambil uang yang bukan miliknya tersebut. Selain itu, Ipin menyadari bahwa saldo dana pensiun tersebut tidak bisa dicairkan saat ini, dan baru bisa ditarik jika masa kerjanya berakhir. Namun, ia membutuhkan penjelasan mengenai bagaimana saldo dana pensiun melebihi angka yang seharusnya.
