Tampang.com | Pemerintah tengah mempelajari kemungkinan penerapan tarif ekspor kelapa sebagai salah satu sumber pembiayaan untuk mendukung program peremajaan pohon kelapa milik petani. Skema ini mirip dengan pungutan ekspor kelapa sawit yang selama ini diterapkan, di mana sebagian pendapatan dari ekspor akan digunakan untuk membantu petani mengganti tanaman kelapa yang sudah tua dan tidak produktif.
Membantu Petani dengan Tarif Ekspor Kelapa
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengungkapkan bahwa langkah ini bertujuan untuk meringankan beban petani dalam melakukan peremajaan kebun kelapa mereka. Di banyak daerah, petani mengalami kesulitan karena biaya tinggi dan terbatasnya akses terhadap pembiayaan yang murah. Oleh karena itu, pemerintah berencana untuk mengkaji tarif ekspor kelapa yang dapat digunakan untuk mempercepat proses peremajaan pohon kelapa.
"Ini akan menjadi seperti pungutan ekspor kelapa sawit. Sebagian pendapatan dari ekspor kelapa bisa dialokasikan untuk membantu rakyat mengganti kelapa yang sudah tua dan tidak produktif," ujar Sudaryono saat kunjungan ke Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat (9/5/2025).