Direktur Wholesale and International Service Telkom Indonesia, Honesti Basyir, menjelaskan bahwa aksi korporasi berupa pembelian kembali saham (buyback) memang dapat memengaruhi pergerakan harga saham. "Jadi memang rencana kami untuk survive itu salah satu caranya dengan menaikkan harga saham yang selama ini undervalued, tetapi tentu itu tidak cukup," ujar Honesti dalam konferensi pers RUPS Telkom 2025.
Honesti juga menegaskan bahwa selain aksi buyback, pihaknya akan memperkuat fundamental bisnis Telkom Indonesia. Strategi ini mencakup beberapa inisiatif, baik yang bersifat organik maupun anorganik, termasuk modernisasi infrastruktur yang ada di data center, dan tentunya beberapa transformasi bisnis yang telah dan akan terus dilakukan.
Honesti mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, Telkom memang telah melakukan transformasi yang signifikan. Untuk itu, pihaknya akan mengakseerasi proses transformasi tersebut agar berjalan lebih cepat lagi. "Kami cukup optimistis, inisiatif-inisiatif ini akan menaikkan harga saham kami ke depan," tutupnya, seraya mencatat bahwa saham TLKM hari ini ditutup pada level 2.830 atau naik 1,07 persen setara 30 poin, dengan kenaikan 3,28 persen dalam sepekan terakhir dan 10,55 persen dalam sebulan terakhir.
Selain keputusan buyback saham, RUPST Telkom 2025 juga menyetujui pembagian dividen tunai senilai Rp 21,04 triliun dari laba bersih tahun buku 2024. Jumlah pembagian dividen tunai ini menunjukkan komitmen Telkom untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang sahamnya.