Melalui kantor berita resmi, juru bicara Kementrian Energi Saudi mengatakan Riyadh berkomitmen pada pasar minyak yang stabil. Stabilitas berarti produsen dan konsumen mendapat manfaat untuk perbaikan ekonomi global.
"Dia menambahkan bahwa kerajaan akan bekerja dengan produsen utama di dalam dan di luar OPEC serta konsumen utama untuk mengurangi dampak dari kekurangan pasokan potensial," kata cakupan dari Saudi Press Agency.
Arab Saudi adalah salah satu dari sekutu AS yang mendukung keputusan Trump untuk meninggalkan kesepakatan yang membatasi aktivitas nuklir Iran. Sekutu Eropa mengeluarkan pernyataan segera setelah keputusannya meminta AS menahan diri.
Potensi jungkir balik sanksi minyak terhadap Iran datang pada saat pasar global memiliki sedikit kapasitas cadangan untuk diajak bekerja sama. Arab Saudi adalah pemimpin de facto dari upaya oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak untuk menguras surplus pada rata-rata lima tahun dalam persediaan minyak mentah global melalui penurunan produksi yang terkoordinasi. Setelah bertahun-tahun surplus, pasar hampir seimbang berkat sebagian OPEC.