Selama 4 hari penyelenggaraannya, BSI International Expo 2024 menjadi wadah pameran bagi 270 tenant dari 21 kategori. Selain itu, acara ini juga menghadirkan 47 seminar, talkshow, workshop, dan kajian yang terkait dengan pengembangan ekosistem halal. Terlebih lagi, ada 63 kesepakatan bisnis dengan total nilai US$17,62 juta atau sekitar Rp288,93 miliar yang berhasil dicapai melalui business matching antara pelaku UMKM lokal dengan pembeli potensial dari 20 negara, termasuk Mesir, Arab Saudi, Filipina, Uni Emirat Arab, dan Lithuania.
Hery menegaskan komitmen BSI untuk terus memfasilitasi pengembangan ekosistem halal dari hulu ke hilir, mulai dari sisi pembiayaan, penyelenggaraan expo, hingga business matching. Salah satu contoh keberhasilan dari business matching ini adalah Capli, sebuah UMKM binaan BSI yang memproduksi sambal khas Aceh. Capli berhasil meraup order pembelian sebanyak 29 ton dari pembeli di Malaysia. Hal ini jauh melebihi ekspektasi dari Capli, yang menyatakan bahwa keikutsertaan dalam pameran BSI menjadi kunci kesuksesan ini.
Alhasil, BSI International Expo telah membuka peluang bagi para pelaku UMKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya ke pasar global. Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, menyatakan bahwa tujuan acara ini adalah untuk menjembatani masyarakat dan produk halal serta para UMKM agar dapat masuk ke pasar global.
Pihak penyelenggara berencana menjadikan BSI International Expo sebagai salah satu acara unggulan dari BSI. Mereka berharap bahwa penyelenggaraan expo halal internasional ini akan berkembang lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang, sehingga visi Indonesia sebagai global halal hub dan mewujudkan ekonomi syariah yang berkelanjutan dapat tercapai. Sejarah ini menjadi tonggak penting yang menghubungkan titik-titik potensi besar Indonesia di dalam Halal Value Chain, yang tidak pernah tersambung sebelumnya. Dengan demikian, acara ini tidak hanya membuat sejarah bagi perbankan syariah, tetapi juga bagi ekonomi halal Indonesia dan dunia.
