Keuntungan utama dari adopsi QRIS ini adalah kemudahan akses bagi berbagai pihak, baik konsumen maupun pedagang. Konsumen dapat melakukan pembayaran tanpa menggunakan uang tunai, cukup dengan memindai kode QR yang tertera di toko atau warung, sementara pedagang dapat mengurangi risiko pencurian dan kehilangan uang tunai serta memperluas jaringan pelanggan mereka.
Selain itu, keamanan juga menjadi aspek yang sangat diutamakan dalam sistem pembayaran berbasis QRIS. Kode QR dinilai lebih aman dibandingkan dengan uang tunai karena adanya sistem otentikasi dan enkripsi yang ketat, sehingga mampu mengurangi risiko penipuan atau pembayaran palsu.
Meskipun begitu, tantangan tetap ada dalam adopsi QRIS di Brunei dan Laos. Salah satu tantangan utama adalah tingkat penetrasi perangkat pintar dan konektivitas internet di kedua negara tersebut. Untuk mengadopsi QRIS, konsumen perlu memiliki akses yang stabil terhadap internet dan perangkat pintar yang mendukung aplikasi pembayaran berbasis QRIS. Oleh karena itu, investasi di infrastruktur dan edukasi mengenai penggunaan QRIS menjadi suatu hal yang penting bagi pemerintah dan sektor swasta di kedua negara ini.
Meskipun begitu, prospek adopsi QRIS di Brunei dan Laos tetap terlihat cerah. Dengan dukungan dari pemerintah dan sektor swasta, QRIS berpotensi untuk menjadi metode pembayaran yang dominan di masa mendatang. Terlebih lagi, adopsi teknologi QRIS juga mendukung agenda pembangunan ekonomi digital yang sedang dikejar oleh kedua negara ini.