Harga minyak dunia kembali menurun akhir pekan ini, membuat para investor seolah “nongkrong” sambil menunggu keputusan penting dari OPEC+ yang bisa mengguncang pasar. Penurunan harga ini terjadi di tengah kombinasi faktor global: pasokan yang cukup, permintaan yang melambat, dan geopolitik yang tak menentu.
Harga Minyak Turun: Brent dan WTI Melemah
Data terbaru menunjukkan, minyak mentah Brent turun sekitar 1,8% ke level USD 82 per barel. Sedangkan minyak WTI (West Texas Intermediate) melemah 1,5% ke USD 78 per barel. Penurunan ini menjadi koreksi signifikan dalam beberapa pekan terakhir, memicu perhatian investor dan analis energi.
“Pasar saat ini sangat hati-hati. Semua menunggu OPEC+ membuat keputusan soal kuota produksi. Setiap sinyal dari mereka bisa langsung menggerakkan harga,” ujar Reza Handoko, analis energi.
Permintaan Global dan Dolar AS Jadi Faktor Tekanan
Selain faktor internal pasar minyak, kondisi ekonomi dunia turut memengaruhi. Laporan Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan pertumbuhan permintaan minyak global melambat karena sejumlah negara mulai mengadopsi energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Di sisi lain, dolar AS yang menguat membuat minyak menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. “Dolar yang kuat dan permintaan yang tidak terlalu tinggi memberikan tekanan ekstra pada harga minyak,” tambah Reza.