Tampang

Mimpi Buruk Pengusaha Kecil: Bagaimana Tarif Trump Memicu Kekacauan & Ketidakpastian

13 Jun 2025 11:00 wib. 34
0 0
Mimpi Buruk Pengusaha Kecil: Bagaimana Tarif Trump Memicu Kekacauan & Ketidakpastian
Sumber foto: U.S. Embassy in Montenegro

Kisah optimis setelah rekonsiliasi diplomatik baru-baru ini ternyata tidak terlalu menghibur bisnis kecil. Walau survei dari Chief Executive Group terhadap 270 CEO menunjukkan hanya kurang dari 30% memprediksi resesi dalam enam bulan ke depan (turun signifikan dibanding April yang 62%), namun data dari National Federation of Independent Business (NFIB) menunjukkan meski ada peningkatan optimisme, ketidakpastian masih tinggi. Bill Dunkelberg, Kepala Ekonom NFIB, menegaskan bahwa para pemilik usaha kecil masih menghadapi ketidakpastian signifikan.

Setelah negosiasi dagang dua hari di London pada 10 Juni 2025, Trump mengumumkan tarif 55% pada impor China, namun detail lengkapnya masih belum dirilis dan perlu persetujuan resmi dari pemerintah AS dan Presiden Xi Jinping. Sementara itu, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyatakan tarif saat ini tidak akan berubah sebelum perjanjian disepakati definitif.

Ketidakpastian masih menjadi bayang-bayang nyata. Alfred Mai, pendiri perusahaan kartu ASM Games, mengaku masih "bermode menunggu." Ia mempercepat produksi dan pengiriman dari China sebelum masa 90 hari selesai, karena khawatir tarif akan kembali melonjak dan memukul margin keuntungan. Mai menghitung harus menaikkan harga jual hingga 1020% untuk menutupi biaya tambahan.

Situasi tak hanya mengganggu impor dari China. Trump juga menerapkan tarif 25% untuk barang impor dari Kanada, memicu kekhawatiran di perusahaan seperti Down Under Bedding di Toronto. Pemiliknya, Tony Sagar, merasa bahwa tarif ini membuat beberapa produk—seperti selimut dan bantal bulu angsa— tak lagi ekonomis untuk dijual, bahkan mereka pernah harus mengembalikan uang pelanggan karena bea masuk luar biasa. Kini, Sagar bahkan mengecek setiap pesanan dari AS agar pembeli menyetujui biaya impor tinggi.

Di antara berbagai cerita ini, muncul pendapat dari Greg Shugar, pemilik bisnis pakaian. Ia menilai perubahan kebijakan tarif Trump didorong oleh keegoisan politik pribadi, bukan oleh strategi ekonomi. “Kalau kita memang paham motivasi pemerintahan, kita tahu kemana harus melangkah,” katanya. Perubahan mendadak kebijakan membuat rencana relokasi produksi—apakah akan tetap di China atau pindah—menjadi sulit diputuskan. Shugar dan pengusaha kecil lain bahkan telah menyampaikan keluhan langsung ke Gedung Putih melalui perwakilan National Retail Federation, namun suasana tetap pesimistis. “Tidak ada pemenang dari tarif ini, semua hanya jadi pecundang,” tegas Shugar.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Orang Pintar vs Orang Hoki
0 Suka, 0 Komentar, 1 Nov 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?