Tampang

Menperin: Teknologi Industri 4.0 Bisa Ciptakan 10 Juta Lapangan Kerja Baru

22 Jul 2024 23:44 wib. 137
0 0
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Sumber foto: Goggle

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa penerapan teknologi industri 4.0 di Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1-2 persen per tahun dari baseline. Dampak positif ini diyakini akan menciptakan lebih dari 10 juta lapangan kerja baru, serta meningkatkan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB hingga 25 persen pada tahun 2030.

Menurut Menteri Agus, kebijakan industri 4.0 telah menjadi salah satu dari Major Project dalam RPJMN 2020-2024, menandakan pentingnya implementasi Industri 4.0 untuk mempercepat pembangunan nasional. Dia juga menekankan bahwa di era industri 4.0, pemerintah bersama masyarakat, akademisi, dan pelaku industri di Indonesia dituntut untuk melakukan percepatan transformasi digital dengan menerapkan teknologi berbasis robotika dan kecerdasan buatan (AI).

Dalam rangka menjawab tantangan ini, Kementerian Perindustrian telah meluncurkan program Making Indonesia 4.0 pada tahun 2018 sebagai peta jalan dalam kesiapan Indonesia memasuki era industri 4.0. Dalam hal ini, Menteri Agus menegaskan bahwa Kementerian Perindustrian sedang fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keterampilan dalam bidang robotika. Hal ini dianggap penting untuk menciptakan tenaga kerja terampil yang dapat mengisi kebutuhan industri masa depan.

Untuk akselerasi transformasi industri 4.0, terutama di sektor manufaktur, Kementerian Perindustrian menginisiasi pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0). PIDI 4.0 bertujuan menjadi solusi satu atap untuk implementasi industri 4.0 di Indonesia dan sebagai jendela Indonesia 4.0 kepada dunia. PIDI 4.0 menyediakan lima pilar layanan utama, yakni sebagai Ecosystem for Industry 4.0, Showcase Center, Capability Center, Delivery Center, serta Engineering dan AI Center.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan menjelaskan bahwa di sejumlah unit pendidikan milik Kemenperin, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta Politeknik dan Akademi Komunitas (AK), telah menerapkan pengembangan kompetensi robotic dengan menjalin kerja sama dengan industri. Bahkan, ada Tim Robotik yang berhasil meraih juara di ajang tingkat nasional dan internasional. Misalnya, SMK Kemenperin bekerjasama dengan AXIOO membentuk BPSDMI Axioo Robotic Academy untuk pelatihan robotik yang berada di SMTI Padang dan SMTI Makassar sebagai tempat pelatihan robotik terutama bagi para guru dan tenaga pengajar.

Selain itu, Kampus Kemenperin juga telah menjuarai beberapa kontes nasional robot seperti AK Bantaeng meraih Juara III pada Kontes Robot Indonesia yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Solo, yang diselenggarakan oleh Kemristekdikbud. Sejumlah prestasi juga diraih dalam ajang Kontes Robot Nasional Piala Ketua MPR di mana AK Bantaeng dan Politeknik APP berhasil meraih juara pada beberapa kategori lomba.

Dalam konteks global, Politeknik ATI Makassar berhasil menyabet Juara I Kontes Robot kategori Line Follower di Malaysia yang diselenggarakan di Universitas Multimedia Malaysia bulan Januari 2024, menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing dan berprestasi di tingkat internasional.

Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian, mengungkapkan bahwa implementasi teknologi industri 4.0 di Indonesia diproyeksikan dapat meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1-2 persen per tahun dari angka baseline. Dengan upaya ini, dipercaya akan tercipta lebih dari 10 juta lapangan kerja baru dan sektor manufaktur akan memberikan kontribusi hingga 25 persen terhadap PDB pada tahun 2030.

Bagi Agus, kebijakan industri 4.0 telah menjadi salah satu dari Major Project dalam RPJMN 2020-2024, menandakan betapa pentingnya implementasi industri 4.0 dalam akselerasi pembangunan nasional. Transformasi digital dengan penerapan teknologi berbasis robotika dan kecerdasan buatan (AI) menjadi tuntutan bagi pemerintah, masyarakat, akademisi, dan pelaku industri di Indonesia di era industri 4.0.

Untuk menjawab tantangan ini, Kementerian Perindustrian telah meluncurkan program Making Indonesia 4.0 pada tahun 2018 sebagai peta jalan dalam kesiapan Indonesia memasuki era industri 4.0. Dalam hal ini, Menteri Agus menegaskan bahwa Kementerian Perindustrian sedang fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keterampilan dalam bidang robotika. Hal ini dianggap penting untuk menciptakan tenaga kerja terampil yang dapat mengisi kebutuhan industri masa depan.

Selain itu, untuk mempercepat transformasi industri 4.0, khususnya di sektor manufaktur, Kemenperin menginisiasi pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0), sebagai upaya untuk menciptakan solusi komprehensif dalam implementasi industri 4.0 di Indonesia dan menyajikan kemajuan industri Indonesia 4.0 ke dunia. PIDI 4.0 memiliki lima pilar layanan utama, yakni Ecosystem for Industry 4.0, Showcase Center, Capability Center, Delivery Center, serta Engineering dan AI Center.r

Masrokhan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), menjelaskan bahwa di beragam unit pendidikan milik Kemenperin, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta Politeknik dan Akademi Komunitas (AK), telah mengadopsi pengembangan kompetensi robotika dengan melibatkan industri. Prestasi telah diraih dengan adanya Tim Robotik yang berhasil meraih juara di tingkat nasional dan internasional. Sebagai contoh, SMK Kemenperin bersama AXIOO membentuk BPSDMI Axioo Robotic Academy untuk pelatihan robotika di SMTI Padang dan SMTI Makassar.r

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.