Investasi merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengembangkan kekayaan. Di antara berbagai opsi investasi yang tersedia, emas dan cryptocurrency sering kali menjadi pilihan utama. Namun, banyak mitos yang beredar tentang kedua jenis investasi ini, sehingga seringkali membingungkan calon investor. Mari kita bedah beberapa mitos yang terkait dengan investasi emas dan cryptocurrency.
Mitos 1: Emas Selalu Lebih Aman daripada Cryptocurrency
Salah satu mitos paling umum adalah bahwa emas selalu lebih aman daripada cryptocurrency. Emas telah lama dianggap sebagai "safe haven" atau tempat yang aman untuk menyimpan nilai selama masa ketidakpastian ekonomi. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa keamanan investasi tidak hanya ditentukan oleh jenis asetnya, tetapi juga oleh faktor-faktor lain seperti volatilitas pasar, likuiditas, dan regulasi.
Emas memang memiliki sejarah panjang dan relatif stabil dalam hal nilainya. Namun, cryptocurrency, meskipun lebih volatil, menawarkan keuntungan potensial yang lebih tinggi dalam jangka pendek. Bitcoin, misalnya, telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa sejak diluncurkan pada tahun 2009. Oleh karena itu, menyebut emas sebagai investasi yang selalu lebih aman tidak sepenuhnya akurat.
Mitos 2: Cryptocurrency Hanya untuk Spekulasi
Mitos lainnya adalah bahwa cryptocurrency hanya digunakan untuk spekulasi dan tidak memiliki nilai intrinsik. Sebenarnya, cryptocurrency diciptakan dengan teknologi blockchain yang memiliki banyak aplikasi praktis, termasuk kontrak pintar (smart contracts), pemungutan suara digital, dan lain sebagainya. Teknologi ini memberikan nilai intrinsik pada cryptocurrency, selain dari potensinya sebagai alat investasi.