Tampang

Mengukur Kesejahteraan Ekonomi dengan Indeks Pembangunan Manusia

12 Jul 2024 10:38 wib. 334
0 0
Mengukur Kesejahteraan Ekonomi dengan Indeks Pembangunan Manusia
Sumber foto: Google

Mengapa IPM Penting?

IPM penting karena memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi dibandingkan dengan PDB saja. PDB hanya mengukur output ekonomi, tetapi tidak memperhitungkan distribusi pendapatan, kesehatan, pendidikan, atau kualitas hidup secara umum. Dengan menggabungkan tiga dimensi utama, IPM mampu memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang pembangunan manusia.

Dampak Kebijakan Publik

IPM memainkan peran penting dalam pembentukan kebijakan publik. Pemerintah menggunakan IPM untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan yang telah diterapkan dan untuk merencanakan kebijakan masa depan. Misalnya, jika IPM menunjukkan bahwa dimensi pendidikan tertinggal, pemerintah dapat meningkatkan investasi dalam sektor pendidikan, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, serta menyediakan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu.

Studi Kasus: Indonesia

Sebagai contoh, mari kita lihat Indonesia. Menurut laporan UNDP terbaru, IPM Indonesia telah meningkat secara signifikan dalam dua dekade terakhir. Pada tahun 1990, IPM Indonesia berada di angka 0,528, sedangkan pada tahun 2021, angka ini meningkat menjadi 0,718. Peningkatan ini mencerminkan kemajuan signifikan dalam tiga dimensi utama IPM.

Peningkatan harapan hidup di Indonesia mencerminkan perbaikan dalam layanan kesehatan dan kebersihan. Program-program seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Dalam hal pendidikan, program wajib belajar 12 tahun dan peningkatan fasilitas pendidikan di berbagai daerah telah berkontribusi pada peningkatan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Jatuh Cinta dalam Islam...
0 Suka, 0 Komentar, 14 Okt 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?