Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh menghadapi serangkaian masalah yang disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari permasalahan pembiayaan hingga pembengkakan biaya konstruksi. Proyek ini juga menghadapi penundaan dalam operasionalnya, yang berdampak pada kerugian bagi perusahaan terkait. Aspek-aspek ini mengajarkan pelajaran berharga bagi para pelaku industri konstruksi dan transportasi di Indonesia.
Pertama-tama, proyek KCJB Whoosh mengalami kendala dalam hal pembiayaan. Awalnya, Presiden Jokowi berjanji bahwa proyek kereta cepat ini tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia menekankan bahwa proyek ini akan sepenuhnya menggunakan dana konsorsium dan pinjaman dari China. Namun, pada tahun 2021, Jokowi justru memutuskan untuk memberikan suntikan dana negara melalui penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang turut terlibat dalam proyek ini. Hal ini menunjukkan perubahan kebijakan yang signifikan dalam pendanaan proyek tersebut.