Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah Selandia Baru akan terus merosot ke dalam jurang resesi yang berkepanjangan. Meskipun Willis optimis bahwa tanda-tanda pemulihan ekonomi mulai muncul, masih banyak prediksi yang menunjukkan bahwa kontraksi ekonomi kemungkinan akan terus terjadi pada kuartal-kuartal berikutnya.
Apalagi dengan kebijakan penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat, Bank Sentral Selandia Baru kemungkinan akan semakin terbebani untuk mencari cara agar pertumbuhan ekonomi bisa kembali didorong. Meskipun demikian, kondisi ekonomi yang tangguh serta indikator pemulihan yang mulai terlihat, merupakan hal-hal yang diharapkan mampu memberikan semangat bagi Selandia Baru dalam menghadapi tantangan resesi global yang semakin mencekam.
Dalam situasi seperti ini, kerja sama dan upaya bersama antara pemerintah, Bank Sentral, dan pelaku ekonomi lainnya di Selandia Baru diperlukan untuk merumuskan strategi pemulihan ekonomi yang tepat. Selain itu, upaya untuk mengatasi masalah-masalah struktural dalam perekonomian serta mengidentifikasi peluang-peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi juga menjadi hal yang krusial untuk dilakukan.
Dengan demikian, bagaimana Selandia Baru akan mengatasi tantangan resesi ini akan menjadi ujian bagi kebijakan ekonomi dan stabilitas negara itu sendiri. Seyogyanya, pihak terkait perlu bekerja keras untuk menemukan solusi-solusi yang tepat guna mengembalikan kepercayaan publik serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.