Powell menjelaskan bahwa dalam kondisi seperti saat ini, kebijakan moneter yang berlaku tidak perlu diubah. Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan terkait apakah kebijakan yang sedang diterapkan sudah cukup efektif dalam mendorong inflasi menuju target yang telah ditetapkan.
Dalam beberapa pertemuan sebelumnya, para pejabat bank sentral juga telah menyuarakan keprihatinan yang serupa terkait dengan inflasi yang belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi AS saat ini masih berada dalam tekanan yang signifikan dalam mencapai target inflasi yang ditetapkan.
Selain itu, Powell juga menyoroti pentingnya pertumbuhan yang stabil dan kekuatan yang terus berlanjut di pasar tenaga kerja. Namun, kurangnya peningkatan dalam hal inflasi menjadi titik lemah yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam merumuskan kebijakan ekonomi ke depan.
Dari sisi kebijakan, Powell menegaskan bahwa kebijakan moneter yang berlaku saat ini kemungkinan besar akan tetap dalam posisinya, tidak akan mengalami perubahan hingga terjadi peningkatan yang signifikan dalam laju inflasi. Hal ini menunjukkan sikap hati-hati dari Federal Reserve dalam menentukan langkah-langkah kebijakan yang tepat dalam menghadapi ketidakmampuan ekonomi dalam mencapai target inflasi yang telah ditetapkan.
Di samping itu, kebijakan moneter juga harus mempertimbangkan berbagai faktor eksternal, termasuk hubungan ekonomi antarnegara termasuk hubungan ekonomi antara AS dan Kanada. Faktor-faktor eksternal ini juga dapat berpengaruh terhadap laju inflasi dalam ekonomi AS, sehingga perencanaan kebijakan moneter harus memperhatikan dinamika yang terjadi di tingkat global.