Langkah Ini Diharapkan Meredakan Ketegangan Ekonomi Global
Liza Camelia Suryanata, Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, menilai kesepakatan ini sebagai skenario terbaik setelah kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengganggu pasar, merusak rantai pasok, dan meningkatkan kekhawatiran akan resesi global. "Pasar langsung menyikapi positif dengan serentak menghijau," ujar Liza dalam riset tertulis yang dikutip pada Selasa (13/5/2025).
Tantangan Ekonomi yang Dihadapi AS dan China
Perang dagang antara AS dan China telah memberi dampak signifikan terhadap ekonomi kedua negara. Produk domestik bruto (PDB) AS tercatat mengalami kontraksi kuartalan pertama sejak 2022, yang disebabkan oleh lonjakan impor yang dilakukan untuk menghindari tarif. Sementara itu, ekspor China ke AS anjlok, merugikan sektor manufaktur, dan menyebabkan aktivitas pabrik China menyusut pada tingkat tercepat dalam 16 bulan terakhir.
Forum Lanjutan untuk Negosiasi Perdagangan
Kedua negara sepakat untuk membentuk forum lanjutan yang akan membahas isu-isu perdagangan lebih lanjut. Forum ini akan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, Menteri Keuangan AS Scott Bessent, dan perwakilan dagang AS Jamieson Greer. Rencana untuk menggelar pertemuan ini bisa berlangsung di AS, China, atau negara ketiga, dan juga akan ada diskusi teknis di tingkat pejabat menengah. Sikap China yang lebih lunak dalam negosiasi ini membuka peluang bagi tercapainya kesepakatan perdagangan yang lebih permanen di masa depan.