Di sisi lain, tiga saham yang mencatat penurunan terbesar adalah PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) yang melemah 9,85% menjadi Rp119, PT Voksel Electric Tbk (VOKS) turun 6,72% menjadi Rp250, dan PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) anjlok 4,39% ke level Rp545.
Kedua indeks utama bursa efek Indonesia, IHSG dan LQ45, ikut bergerak menguat, dibuka dengan kenaikan positif pada hari perdagangan. Menurut Fanny Suherman, pergerakan ini masih dipengaruhi oleh harapan pasar terhadap pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve di minggu depan. Data inflasi AS yang turun di bawah ekspektasi turut memperkuat harapan tersebut.
Penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve diharapkan dapat memberikan sentimen positif terhadap pasar modal Indonesia. Hal ini berpotensi meningkatkan minat investor dalam melakukan investasi di pasar saham, terutama pada saham-saham unggulan di bursa efek.
Selain itu, seluruh indeks saham utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan kinerja yang positif pada awal perdagangan hari ini. IDX30 dan MNC36 juga mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan, menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia masih menjadi pilihan menarik bagi para investor.
Data dari perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada hari ini juga menunjukkan bahwa sektor properti mengalami penurunan sebesar 0,50% sementara sektor teknologi juga turun sebesar 0,33%. Meskipun demikian, sektor-sektor lainnya berhasil bertahan di zona hijau, menunjukkan adanya kepercayaan yang cukup kuat dari pelaku pasar terhadap pasar saham Indonesia.