Menurut Koesoemohadiani, langkah ini akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dengan mengurangi jumlah saham beredar, serta memastikan kepatuhan pada ketentuan yang berlaku.
Selain penarikan kembali saham treasuri, GoTo juga mengajukan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham. Tujuannya adalah untuk memberikan fleksibilitas pendanaan bagi perusahaan sesuai kebutuhan, meskipun saat ini tidak ada rencana untuk penghimpunan dana tambahan.
GoTo belum memiliki rencana penghimpunan dana tambahan karena pengajuan PMTHMETD dilakukan agar perusahaan memiliki fleksibilitas dalam mendukung peluang pertumbuhan atau menghadapi ketidakpastian kondisi makroekonomi. Rencana ini diajukan secara tahunan dan akan dilaksanakan dengan bijak dan penuh kehati-hatian.
Per tanggal 31 Maret 2024, GOTO tercatat memiliki kas, setara kas, dan deposito jangka pendek sebesar Rp23,0 triliun (setara sekitar US$1,5 miliar), dan berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun 2024.