"Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah memberikan kontribusi sebesar Rp 86,5 triliun terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta dan Jawa Barat selama periode 2019-2023," ungkap Erick.
KCJB, yang dirancang dengan kecepatan mencapai 350 kilometer per jam, menghubungkan Stasiun Halim di Jakarta dengan Stasiun Tegalluar di Bandung, Provinsi Jawa Barat, kota terbesar keempat di Indonesia. Dengan adanya KCJB, waktu tempuh antara kedua kota tersebut berhasil dipangkas dari lebih dari tiga jam menjadi hanya sekitar 40 menit.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur transportasi seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki dampak positif yang signifikan. Kehadirannya tidak hanya memberikan manfaat bagi mobilitas masyarakat, tetapi juga memberikan deduksi yang besar terhadap penggunaan bahan bakar. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta mendukung keberlanjutan lingkungan.