Faizal juga mengungkapkan bahwa total pengeluaran untuk kebutuhan logistik nasional saat ini mencapai 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dengan nilai mencapai sekitar Rp 2.400 triliun. "Meskipun nilainya besar, keberadaan banyak pemain yang unik dalam pasar logistik ini mempersulit persaingan," tambahnya.
Tantangan yang dihadapi dalam pengiriman barang di bawah 50 kg pun tak kalah menantang. Faizal menegaskan bahwa sektor kurir ekspres parcel menghadapi persaingan sengit dengan lebih dari 700 pemain di sektor ini. Meskipun ukuran pasar kurang besar dibandingkan dengan logistik, yaitu sekitar Rp 125 triliun per tahun, namun keberadaan banyak pemain membuat bisnis ini tetap kompetitif.
Dengan existensi lebih dari 700 penyedia jasa, tantangan di sektor kurir ekspres parcel pun tak kalah berat. Faizal menyatakan bahwa bisnis ini merupakan industri yang keras dan sulit untuk mencari keuntungan. "Setiap perusahaan harus bertahan untuk tetap untung karena cukup sulit mencari keuntungan di sini," ungkap Faizal.