Tampang.com | Untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir, Indonesia mencatatkan deflasi tahunan, sebuah kondisi ekonomi yang jarang terjadi namun memiliki dampak besar—baik yang terlihat maupun yang tersembunyi—terhadap daya beli masyarakat, perilaku belanja, dan arah kebijakan ekonomi nasional.
Deflasi adalah kondisi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan dalam periode tertentu. Bila inflasi membuat harga-harga naik, deflasi justru membuat harga menurun. Awalnya ini terdengar seperti kabar baik untuk konsumen: harga lebih murah, daya beli terasa meningkat.
Namun dalam jangka panjang, deflasi bisa menjadi alarm bahaya. Kenapa? Karena penurunan harga yang terus-menerus bisa membuat perusahaan mengurangi produksi, PHK karyawan, dan akhirnya menyebabkan perlambatan ekonomi.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami penurunan sebesar 0,2% secara tahunan (year-on-year) per Maret 2025. Ini pertama kalinya sejak krisis moneter 1998 Indonesia mencatatkan deflasi tahunan.