Presiden Prabowo menggelar rapat dengan Menko Perekonomian Airlangga di Istana Presiden terkait PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex yang dinyatakan pailit namun Prabowo menginginkan perusahaan tersebut tetap berjalan. Airlangga menjelaskan pihaknya harus berkoordinasi dengan kurator.
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau dikenal sebagai Sritex merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia. Namun, beberapa waktu belakangan ini, perusahaan ini mengalami situasi yang sulit dihadapi, yaitu dinyatakan pailit. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran besar, tidak hanya bagi pemegang saham dan karyawan dalam perusahaan ini, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Pada hari ini, Residen Prabowo menggelar rapat dengan Menko Perekonomian Airlangga di Istana Presiden terkait situasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex yang dinyatakan pailit. Dalam rapat tersebut, Residen Prabowo menegaskan bahwa pemerintah ingin agar perusahaan ini tetap berjalan meskipun sedang mengalami kesulitan. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar bagi banyak pihak, mengingat konsekuensi dari pailitnya perusahaan sebesar Sritex ini dapat sangat besar.
Menko Perekonomian Airlangga menjelaskan bahwa pihaknya harus berkoordinasi dengan kurator yang menangani keuangan perusahaan ini. Langkah semacam ini diambil demi kepentingan yang lebih besar, yaitu keberlangsungan perusahaan serta menjaga stabilitas perekonomian nasional. Airlangga juga menambahkan bahwa meskipun situasinya sulit, pemerintah akan berupaya untuk menemukan solusi terbaik guna meminimalkan dampak buruk dari pailitnya perusahaan sebesar Sritex ini.