Dalam permintaan maafnya, Yasmin Nur juga menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk merendahkan profesi ataupun mengurangi nilai dari pekerjaan sebagai seorang data analyst. Ia menyadari bahwa setiap pekerjaan memiliki peran serta kontribusi yang signifikan dalam berbagai aspek, dan mengakui bahwa perbandingan yang ia ajukan tidaklah sepenuhnya relevan. Klarifikasi tersebut diharapkan dapat meredakan kegaduhan yang terjadi di media sosial dan mengembalikan kedamaian di antara para pihak yang terlibat.
Selepas permintaan maaf tersebut, Yasmin Nur juga menyatakan kesiapannya untuk belajar dan lebih memahami beragam perspektif yang ada, terutama terkait isu-isu yang berkaitan dengan dunia kerja dan profesi. Dengan demikian, Yasmin Nur berharap agar kejadian ini dapat menjadi momentum bagi dirinya untuk terus berkembang dan menguatkan kesadaran akan pentingnya sikap empati dan penghargaan terhadap profesi lain.
Meskipun permintaan maaf dari Yasmin Nur telah disampaikan, kejadian ini tetap menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pandangan masyarakat terhadap dirinya. Isu-isu yang berkaitan dengan kontroversi ini juga menimbulkan keresahan di kalangan pekerja data analyst, yang merasa bahwa profesi mereka telah dipandang rendah. Dengan demikian, Yasmin Nur diharapkan dapat belajar dari kejadian ini dan menjadikannya sebagai momentum untuk bertumbuh dan terus meningkatkan pemahaman serta empati terhadap profesi dan individu lain.