Sebagai negara anggota DK PBB, Indonesia menuntut agar Dewan Keamanan PBB melakukan intervensi dan memastikan keamanan bagi pasukan perdamaian di lapangan. Menurut Retno, serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan membuat risiko terhadap keamanan pasukan perdamaian.
Selain itu, Indonesia juga menegaskan perlunya adanya investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan ini. Hal ini penting untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan bagi personel UNIFIL yang terluka.
UNIFIL sendiri telah mengonfirmasi bahwa dua personel TNI terluka dalam insiden tersebut. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, juga telah mengutuk keras tindakan penembakan yang mengakibatkan terlukanya personel UNIFIL. Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan pasukan perdamaian dan menegakkan hukum internasional.
Dewan Keamanan PBB sendiri diharapkan segera mengambil langkah konkret dalam menanggapi serangan ini. Indonesia bersama dengan beberapa negara anggota DK PBB lainnya menyerukan agar tindakan preventif diambil untuk memastikan keamanan pasukan perdamaian PBB di lapangan.