Sejak penemuan suara ini pada 2014, para peneliti bekerja keras untuk mengungkap misteri di balik "biotwang". Pada 2018, setelah mengamati sejumlah besar hewan laut di sekitar pelampung sonar yang menangkap suara aneh tersebut, akhirnya dikonfirmasi bahwa suara tersebut dihasilkan oleh paus Bryde.
Paus Bryde, yang tergolong dalam paus balin berukuran sedang, ditemukan terutama di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Mereka cenderung lebih menyendiri atau ditemukan dalam kelompok kecil, dengan beberapa populasi bermigrasi dan yang lainnya sebagian besar tinggal di daerah yang sama. Pemakan filter ini menggunakan lempeng balin mereka untuk menyaring air dan menangkap mangsanya, yang biasanya terdiri dari ikan kecil, plankton, dan krustasea.
Dalam usahanya untuk mengungkap misteri suara biotwang, para peneliti juga menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memilah lebih dari 200.000 jam rekaman suara masa lalu dari lautan. Hasilnya menunjukkan bahwa bunyi biotwang sebagian besar hanya terdengar di Pasifik Barat Laut, yang menandakan bahwa hanya populasi tertentu dari paus Bryde yang membuat suara tersebut. Mereka juga menemukan bahwa bunyi biotwang tampak meningkat selama tahun 2016, ketika El Niño terjadi, yang menunjukkan bahwa lebih banyak paus Bryde yang menuju ke daerah tersebut selama periode tersebut.