Dia kemudian melangsungkan hidup dengan cara berkebun yang terus dilakukan sebagai mata pencaharian selama ini. Para ibu-ibu dan gadis menaruh hiba kepada Maria. Mereka pun satu per satu meninggalkan rumah dan membuat desa sendiri, bergabung dengannya. Hingga kini, desanya terus dihuni.
Pada tahun 1940, seorang pendeta datang dan menikahi gadis setempat. Dia memberlakukan peraturan ketat bagi wanita seperti dilarang memotong rambut, bermain musik dan masih banyak lagi. Kehadiran pendeta juga membuat lebih banyak laki-laki masuk ke desa.
Setelah si pendeta meninggal, para wanita disana memberontak dan memberlakukan aturan bahwa hanya wanita yang berkuasa di Noiva do Cordeiro. Para laki-laki yang telah mempersunting gadis setempat pun tidak diizinkan tinggal di sana.