Pharaoh Tutankhamun, juga dikenal sebagai King Tut, adalah salah satu tokoh paling terkenal dari sejarah Mesir Kuno. Kehidupan dan kematian firaun muda ini telah menjadi bahan perdebatan dan teori konspirasi selama berabad-abad. Namun, baru-baru ini, para ahli arkeologi telah berhasil mengungkap misteri di balik kematian misteriusnya.
Tutankhamun menjadi raja Mesir pada usia yang sangat muda, sekitar tahun 1332 SM. Meskipun masa pemerintahannya singkat, keberadaannya yang misterius dan kematian yang mendadak telah menarik perhatian dunia selama berabad-abad. Hingga saat ini, banyak teori dan spekulasi mengenai penyebab kematian firaun muda ini.
Salah satu misteri terbesar seputar kematian Tutankhamun adalah bahwa para arkeolog tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau pembunuhan dalam penelitian awal mereka. Namun, pada tahun 2010, setelah melakukan uji radiologis terhadap mumi Tutankhamun, para ahli menemukan bukti yang mengguncang dunia. Hasil pengujian menunjukkan adanya patah tulang pada tengkoraknya yang kemungkinan besar disebabkan oleh sebuah benturan yang fatal.
Selain itu, analisis DNA pada tubuh Tutankhamun juga menunjukkan bahwa ia menderita sejumlah penyakit genetik yang mungkin melemahkan fisiknya, seperti infeksi malaria dan gangguan tulang. Para ahli percaya bahwa gabungan kondisi kesehatan yang buruk dan kemungkinan adanya kecelakaan atau benturan fatal mungkin merupakan faktor penyebab kematian Pharaoh Tutankhamun.
