Emas dikenal luas sebagai salah satu instrumen investasi favorit masyarakat di seluruh dunia. Selain karena nilainya yang relatif stabil dan tahan terhadap inflasi, emas juga sering dianggap sebagai aset aman yang bisa menjadi pelindung ketika ekonomi menghadapi ketidakpastian. Saat inflasi meningkat dan kondisi ekonomi bergejolak, harga emas biasanya naik dan menjadi pilihan banyak orang untuk menyimpan kekayaan. Namun, apa jadinya jika fakta ilmiah menunjukkan bahwa sebagian besar emas yang ada di Bumi sebenarnya terkumpul di satu lokasi yang sangat sulit dijangkau oleh manusia?
Penelitian terbaru dari para ilmuwan mengungkapkan bahwa sekitar 99 persen emas yang ada di planet kita terkonsentrasi di inti Bumi. Hal ini tentu saja mengejutkan banyak kalangan, karena selama ini masyarakat dan investor umumnya hanya mengetahui emas yang bisa digali di kerak bumi sebagai sumber logam mulia ini.
Bernard Wood, seorang peneliti dari Macquarie University, menjelaskan bahwa mayoritas emas Bumi sebenarnya berada jauh di dalam inti planet. “Dari hasil penelitian kami, dapat disimpulkan bahwa 99 persen kandungan emas Bumi ada di inti,” ujarnya. Penemuan ini didapatkan setelah Wood dan timnya melakukan penelitian mendalam dengan menggunakan metode perbandingan komposisi asteroid yang dianggap memiliki struktur mirip dengan Bumi.
Tim peneliti memulai studi mereka dengan mempelajari komposisi meteorit yang berasal dari asteroid tertentu. Asteroid ini dikenal memiliki komposisi serupa dengan planet kita, sehingga dengan menganalisis elemen yang ada dalam meteorit, mereka dapat memperkirakan kandungan material yang ada di dalam Bumi. Fokus utama adalah mengukur kandungan elemen dalam chondrite berkarbon, sebuah jenis meteorit yang memberikan gambaran akurat tentang komposisi awal Bumi.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa elemen-elemen yang tidak larut dalam besi cair, seperti emas, tidak tersebar secara merata di seluruh planet, melainkan terkonsentrasi dalam inti yang sangat panas dan padat. Sebaliknya, kerak Bumi justru mengandung elemen-elemen yang lebih mudah larut dalam air dan silikat, bukan logam berat seperti emas. Dengan kata lain, emas yang selama ini kita gali di permukaan hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan emas yang ada di Bumi.