Selama misinya di ISS, Al-Neyadi terlibat dalam sekitar 19 eksperimen ilmiah. Topik yang diteliti mencakup berbagai bidang penting seperti radiasi kosmik, gangguan tidur, nyeri punggung di lingkungan gravitasi mikro, serta eksperimen terkait ilmu material. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta meningkatkan kualitas hidup manusia di masa depan, baik di Bumi maupun dalam eksplorasi ruang angkasa lebih lanjut.
Kembalinya Al-Neyadi ke Bumi terjadi pada tanggal 4 September 2023. Ia dan tiga astronaut lainnya—Stephen Bowen, Warren Hoburg dari NASA, serta Andrei Fedyaev dari Rusia—mendarat dengan selamat di Samudera Atlantik di lepas pantai Florida. Mereka telah menjalankan tugas di ISS selama enam bulan, menjadikan misi tersebut sebagai pengalaman tak terlupakan yang menggabungkan dedikasi ilmiah, kemanusiaan, dan spiritualitas.
Kisah Al-Neyadi membuktikan bahwa sains dan agama bukanlah dua hal yang bertentangan. Sebaliknya, keduanya bisa berjalan beriringan dan saling memperkaya. Melalui perjalanan spiritualnya dari luar angkasa, Al-Neyadi mengajarkan bahwa iman bisa tetap menyala terang, bahkan ketika seseorang berada ribuan kilometer dari tanah tempat ia dilahirkan.