Aria akhirnya sampai di gerbang kota yang dijaga ketat. Ia tahu bahwa melewati gerbang ini adalah rintangan terbesar. Ia telah mendengar tentang terowongan rahasia yang digunakan oleh para penyelundup untuk keluar dari kota. Dengan bantuan seorang teman lama yang mengetahui keberadaan terowongan tersebut, Aria berhasil menemukan pintu masuknya.
Terowongan itu gelap dan sempit, dipenuhi dengan kelelawar dan serangga. Aria merasakan ketakutan yang luar biasa, tetapi tekadnya untuk bebas lebih kuat. Ia terus berjalan dalam kegelapan, hanya dengan cahaya senter kecil sebagai penerang. Perjalanan melalui terowongan terasa tak berujung, dan Aria mulai merasa lelah. Namun, ia tidak boleh berhenti.
Setelah berjam-jam berjalan, Aria melihat cahaya di ujung terowongan. Dengan semangat yang baru, ia berlari menuju cahaya tersebut. Ia akhirnya keluar dari terowongan dan menemukan dirinya di tengah hutan yang lebat. Meskipun hutan itu penuh dengan bahaya, Aria merasa bebas untuk pertama kalinya dalam hidupnya.
Petualangan Aria belum berakhir. Ia harus mencari cara untuk bertahan hidup di alam liar dan menemukan tempat yang aman. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan sekelompok pemberontak yang juga melarikan diri dari Kota Terlarang. Mereka menyambut Aria dengan tangan terbuka dan mengajaknya bergabung dalam perjuangan mereka untuk melawan rezim yang menindas.
