Namun, rencana untuk menutup PLTU Suralaya tidak semudah yang dibayangkan. Terdapat banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum langkah ini dapat benar-benar dilaksanakan. Salah satunya adalah mencari alternatif sumber energi yang mampu menggantikan kontribusi listrik yang dihasilkan oleh PLTU Suralaya. Proses ini tentu tidak mudah mengingat skala besar dan kontribusi yang signifikan dari PLTU tersebut dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional.
Selain itu, penutupan PLTU Suralaya juga akan berdampak pada sektor ketenagalistrikan dan ekonomi. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan ketidakstabilan dalam pasokan listrik nasional dan dampak negatif terhadap keberlangsungan industri di sekitar PLTU.
Kesulitan lain yang dihadapi adalah resistensi dari pihak-pihak terkait seperti buruh, masyarakat sekitar, dan pihak terkait lainnya yang terdampak oleh penutupan PLTU. Perlu dilakukan pendekatan komprehensif untuk menangani berbagai dampak sosial dan ekonomi akibat penutupan PLTU ini.
Meskipun rencana penutupan PLTU Suralaya di Cilegon Banten ini didasari oleh niat baik untuk mengurangi polusi udara di Jakarta, namun implementasinya akan melibatkan banyak aspek teknis, ekonomi, dan sosial yang memerlukan evaluasi mendalam dan pendekatan yang matang. Upaya untuk mencari alternatif sumber energi, menangani dampak ekonomi, dan sosial, serta memastikan pasokan listrik nasional tetap stabil merupakan langkah krusial yang perlu dilakukan dengan bijaksana.