Roosevelt juga menginspirasi banyak orang lewat kepribadiannya yang kuat. Pada masa kepresidenannya, ia menciptakan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, termasuk bagi masyarakat dengan disabilitas. Ini terbukti dari keberadaan Undang-Undang Rehabilitasi 1920 yang menyediakan dukungan bagi individu dengan disabilitas. Inisiatif ini berfungsi untuk membuka jalan bagi penyandang disabilitas agar dapat aktif berpartisipasi dalam masyarakat dan dunia kerja. Kursi roda Roosevelt menjadi lebih dari sekadar alat bantu; ia menjadi lambang perjuangan untuk hak dan pengakuan penyandang disabilitas di Amerika.
Selain itu, penggambaran Roosevelt di kursi roda ini juga menyoroti pentingnya representasi individu dengan disabilitas dalam politik dan pemerintahan. Seiring berjalannya waktu, wajah politik Amerika mulai berubah, dengan penyandang disabilitas yang semakin mendapatkan ruang untuk berpartisipasi. Dalam banyak hal, langkah yang diambil oleh Roosevelt menjadi contoh dan inspirasi bagi generasi mendatang, menunjukkan bahwa disabilitas bukanlah hambatan tetapi justru bisa menjadi pendorong untuk ketahanan dan semangat juang yang lebih kuat.
Roosevelt juga menggunakan kursi rodanya sebagai alat untuk meruntuhkan stigma. Di tengah ketidakpastian yang dihadapi masyarakat Amerika, terutama selama Depresi Besar, dia membuktikan bahwa kekuatan dan kemauan dapat mengatasi segala keterbatasan. Dengan keberanian dan keterbukaan, ia memperlihatkan kepada masyarakat bahwa di balik kondisi fisik yang terbatas, terdapat potensi yang luar biasa untuk kepemimpinan dan pengabdian.