Di era modern ini, perkembangan teknologi begitu pesat dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, termasuk cara kita berkomunikasi dan mengekspresikan pikiran. Salah satu perubahan yang signifikan adalah pergeseran dari tulisan tangan ke bentuk tulisan digital. Munculnya perangkat pintar seperti smartphone, tablet, dan laptop telah menggantikan buku catatan dan pena dalam banyak situasi. Melihat fenomena ini, banyak orang bertanya-tanya, mengapa tulisan tangan semakin jarang digunakan di tengah kemajuan teknologi yang semakin canggih?
Tulisan tangan vs digital menjadi topik yang sering dibahas di kalangan pendidik, psikoogis, dan masyarakat umum. Tulisan tangan, yang dulu menjadi salah satu keterampilan dasar yang diajarkan di sekolah, kini seolah menjadi sesuatu yang kuno. Dengan adanya aplikasi pengolah kata, email, dan pesan teks, menulis menggunakan tangan menjadi aktivitas yang semakin jarang dilakukan. Hal ini membentuk kebiasaan modern di mana orang lebih memilih untuk mengetik daripada menulis dengan tangan.
Salah satu alasan utama mengapa tulisan tangan mulai ditinggalkan adalah efektivitas dan kecepatan. Ketika menggunakan teknologi, menulis bisa dilakukan jauh lebih cepat. Ketik beberapa kata di keyboard, dan dalam sekejap, pesan atau dokumen dapat tersimpan dan dibagikan kepada orang lain. Dalam dunia yang serba cepat ini, efisiensi menjadi penting. Banyak orang lebih memilih untuk menghemat waktu dan tenaga dengan mengetik ketimbang mencoret-coret di atas kertas.