Tampang

Keji, Australia Tembak Mati 700 Koala Pakai Sniper

27 Apr 2025 11:11 wib. 71
0 0
Keji, Australia Tembak Mati 700 Koala Pakai Sniper
Sumber foto: Google

Tampang.com | Baru-baru ini, dunia dikejutkan dengan kabar tragis mengenai pembunuhan lebih dari 700 koala di Australia. Pemerintah Negara Bagian Victoria dikabarkan telah melakukan tindakan keras dengan menembak mati koala-koala tersebut menggunakan sniper dari helikopter. Tindakan ini dilakukan dalam upaya untuk “menyelamatkan” koala-koala yang dianggap berada dalam kondisi buruk setelah kebakaran hutan besar-besaran yang menghancurkan habitat mereka. Namun, keputusan ini menuai kritik keras dari berbagai kalangan, terutama aktivis hak asasi hewan yang menyebutnya sebagai tindakan kejam.

Menurut pemerintah Victoria, kebakaran hutan yang melanda negara bagian tersebut telah merusak lebih dari 2.000 hektar taman nasional, yang merupakan habitat utama koala. Dalam upaya untuk menghindari kematian lebih lanjut akibat kelaparan dan dehidrasi, koala-koala yang ditemukan dalam kondisi kritis diberi tindakan tegas. Mereka dibunuh dengan menggunakan penembak jitu yang berpatroli di kawasan Situs Warisan Dunia Budj Bim di barat daya Victoria. Pemerintah mengklaim bahwa koala-koala tersebut “diselamatkan” dengan cara ini untuk mencegah penderitaan lebih lanjut.

Namun, metode yang digunakan dalam kampanye ini langsung menuai kecaman keras dari aktivis dan organisasi perlindungan hewan. Mereka berpendapat bahwa cara ini sangat tidak manusiawi, karena penembakan dilakukan dari helikopter, yang membuat sulit untuk memastikan kondisi kesehatan koala secara akurat. Aktivis hak asasi hewan menyebut tindakan ini sebagai pembunuhan massal yang tidak dapat dibenarkan, mengingat adanya kemungkinan banyak koala yang mungkin masih bisa diselamatkan dengan cara yang lebih manusiawi, seperti perawatan medis atau pemindahan ke tempat yang lebih aman.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?