Selain Derinkuyu, kawasan Cappadocia di Turki juga menjadi rumah bagi banyak kota bawah tanah lainnya seperti Kaymakli, Ozkonak, dan Mazi. Kota-kota ini saling terhubung melalui jaringan terowongan yang rumit dan sering digunakan sebagai tempat perlindungan selama masa perang atau invasi. Meskipun terbuat dari batu vulkanik yang relatif lunak, konstruksi kota-kota ini sangat kokoh dan mampu bertahan selama ribuan tahun.
Kota Bawah Tanah di Eropa dan Asia
Tidak hanya di Turki, kota bawah tanah juga ditemukan di berbagai belahan dunia. Misalnya, di Paris, Prancis, terdapat katakomba yang luas di mana tulang-tulang dari jutaan orang disimpan di lorong-lorong bawah tanah. Di Tiongkok, kota bawah tanah Beijing atau Dixia Cheng dibangun sebagai bunker perang selama masa Perang Dingin, lengkap dengan tempat tinggal, rumah sakit, dan fasilitas lainnya.
Kehidupan di Bawah Tanah: Mitologi dan Fakta
Banyak legenda dan mitos yang berkaitan dengan kehidupan di bawah tanah. Beberapa cerita rakyat menggambarkan kota-kota bawah tanah sebagai tempat tinggal makhluk mistis atau peradaban yang hilang. Namun, fakta arkeologis menunjukkan bahwa kota-kota ini dibangun dan dihuni oleh manusia biasa yang mencari perlindungan atau bertahan hidup dari kondisi lingkungan yang keras.
Peran Kota Bawah Tanah dalam Sejarah
Kota bawah tanah memainkan peran penting dalam sejarah manusia. Mereka sering digunakan sebagai tempat perlindungan dari invasi, bencana alam, dan bahkan sebagai tempat persembunyian dari penindasan agama atau politik. Keberadaan mereka juga menunjukkan kemampuan manusia untuk berinovasi dan bertahan dalam kondisi yang sangat menantang.