Dalam perjanjian ini, Nabi Muhammad saw. menunjukkan kesabaran dan keberanian. Meskipun pada awalnya kedudukan kaum Muslimin dalam perundingan tersebut nampak lemah, tetapi Nabi dengan bijaksana mampu memanfaatkan keadaan tersebut untuk mencapai kesepakatan yang sangat menguntungkan bagi umat Islam. Ia menerima sejumlah syarat yang pada pandangan banyak orang tidaklah adil, namun dalam jangka panjang, syarat-syarat tersebut membawa keuntungan besar bagi umat Islam.
Salah satu contoh kebijaksanaan dalam perjanjian Hudaibiyah adalah ketika Nabi Muhammad saw. menerima syarat untuk kembali ke Madinah tanpa menyelesaikan umrah pada tahun tersebut. Meskipun itu terlihat sebagai kekalahan bagi umat Muslim, namun Nabi melihat kesempatan itu sebagai jalan untuk menyebarkan pesan dan ajaran Islam ke seluruh penjuru Arab. Kebijaksanaan Nabi inilah yang kemudian membawa banyak orang masuk Islam dalam waktu singkat setelah perjanjian tersebut.
Perjanjian Hudaibiyah juga menunjukkan kebijaksanaan Nabi dalam membangun hubungan baik dengan pihak musuh. Meskipun pada awalnya terdapat ketegangan dan pertempuran, Nabi mampu memanfaatkan perjanjian ini sebagai jalan untuk mengurangi ketegangan antara kedua belah pihak. Ini memungkinkan umat Islam untuk berkembang dan memperluas wilayahnya secara damai.
Kisah Perjanjian Hudaibiyah memberikan banyak pelajaran berharga tentang kebijaksanaan dalam menghadapi ketegangan. Nabi Muhammad saw. mengajarkan kepada umatnya bahwa terkadang kesabaran, negosiasi, dan pengorbanan diperlukan untuk mencapai perdamaian dan keamanan. Tindakan bijaksana seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad saw. dapat mengubah ketegangan menjadi kesempatan untuk mencapai solusi yang lebih baik.