Bank Dunia memproyeksikan bahwa ekstraksi mineral penting perlu meningkat lima kali lipat pada tahun 2050 untuk memenuhi permintaan teknologi energi ramah lingkungan.
India memiliki target jangka pendek untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan hingga 500 gigawatt pada tahun 2030, dan memenuhi 50% kebutuhan energinya dari energi terbarukan pada saat itu, dengan tujuan jangka panjang untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2070.
Untuk memenuhi target ini, para ahli mengatakan India perlu mengamankan mineral penting dari semua sumber termasuk dasar laut dalam.
Saat ini, hanya sedikit negara yang mendominasi produksi mineral penting di darat. Australia adalah produsen utama litium, sedangkan Chile adalah penyedia tembaga terbesar. Tiongkok sebagian besar memproduksi grafit dan tanah jarang (digunakan pada ponsel pintar dan komputer).