Jaya Razman juga menekankan pentingnya kesetaraan dalam penegakan hukum. Ia menginginkan agar penertiban atribut tidak hanya berlaku untuk GRIB, tetapi juga untuk ormas-ormas lainnya. “Jika ada atribut ormas lain yang menyalahi aturan dan berpotensi menyebabkan kerusuhan, seharusnya juga ditertibkan,” lanjutnya. Menurutnya, langkah ini vital untuk menciptakan suasana yang lebih kondusif di masyarakat, di mana setiap ormas harus taat akan hukum yang berlaku.
Sikap terbuka GRIB terhadap penertiban atribut ini menunjukkan kematangan dan kesadaran organisasi dalam berkontribusi terhadap keamanan lingkungan. Jaya Razman berharap agar upaya aparat penegak hukum dalam menertibkan atribut tidak justru menimbulkan konflik atau kesalahpahaman antar ormas. “Komunikasi yang baik antara aparat dan ormas sangat penting agar semua bisa berjalan dengan lancar,” tegasnya.
Dalam pemberantasan premanisme, peran serta masyarakat dan ormas juga sangat diperlukan. Jaya Razman menambahkan bahwa kolaborasi antara aparat penegak hukum dan masyarakat sangat diharapkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman. Dengan adanya kejelasan peraturan dan tindakan yang sama rata, setiap pihak dapat merasa aman dan terlindungi dari tindakan premanisme.