Tampang.com | Fakta mengenai kecelakaan tragis yang menimpa pesawat Jeju Air 7C 2216, di Bandara Muan, Korsel, masih mengejutkan dunia. Pesawat tersebut dikabarkan gagal mendarat dan menabrak tembok pembatas landasan pacu, menewaskan 179 orang yang berada di dalamnya. Tidak hanya menyebabkan duka mendalam bagi keluarga korban, kecelakaan ini juga memunculkan dugaan bahwa serangan burung menjadi penyebab utama dari insiden tersebut.
Menurut pihak berwenang, pesawat Jeju Air 7C 2216 sedang dalam proses mendarat ketika serangan burung tiba-tiba terjadi. Mesin pesawat diduga terkena burung yang masuk ke dalam mesin, mengakibatkan rusaknya sistem mesin dan kendali penerbangan. Serangan burung di bandara-bandara besar memang bukanlah hal yang jarang terjadi, namun kali ini dugaan bahwa hal tersebut menjadi penyebab utama kecelakaan mengundang keprihatinan yang mendalam.
Kecelakaan ini pun memicu perdebatan mengenai perlunya tindakan preventif yang lebih serius dalam mengantisipasi serangan burung terhadap pesawat. Meskipun langkah-langkah pencegahan telah dilakukan, peristiwa tragis ini menunjukkan bahwa masih diperlukan peningkatan upaya dalam mencegah insiden serupa di masa depan.