Reformasi di BUMN adalah isu yang terus mengemuka, terutama dalam konteks budaya kerja yang kurang produktif di kalangan para direksi. Salah satu sosok yang vokal dalam mengemukakan pandangannya adalah Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria. Dalam berbagai kesempatan, Dony menyampaikan pentingnya perubahan mindset dan etika kerja di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dony Oskaria menekankan bahwa salah satu hal yang menjadi fokus utama adalah memperbaiki budaya kerja yang selama ini dipandang kurang positif. Salah satu contoh yang diangkatnya adalah kebiasaan para direksi yang bermain golf di hari kerja. Aktivitas ini bukan hanya menyita waktu, tetapi juga menimbulkan persepsi buruk tentang etika kerja di lingkungan BUMN. Dalam pandangan banyak orang, bermain golf saat jam kerja bisa menunjukkan bahwa para pemimpin ini tidak memperhatikan tanggung jawab mereka terhadap perusahaan.
Dalam era transparansi dan akuntabilitas yang semakin meningkat, perhatian publik terhadap tindakan bos-bos BUMN menjadi semakin menguat. Dony memahami bahwa untuk mencapai tujuan reformasi yang lebih signifikan, para petinggi harus memberikan contoh yang baik. Dia meyakini bahwa melakukan kegiatan bukan hanya tentang produktivitas, tetapi juga soal menciptakan citra positif di mata publik. Jika para pemimpin BUMN terlihat lebih mementingkan hobi daripada tugas, maka akan sulit untuk membangun kepercayaan warga terhadap perusahaan-perusahaan yang seharusnya memberikan kontribusi terbaik bagi negara.