Kesulitan ini semakin diperparah dengan keterlibatan pihak ketiga yang memanfaatkan keadaan ini untuk kepentingan tersendiri, seperti perdagangan manusia dan eksploitasi terhadap pengungsi. Oleh karena itu, penutupan pintu bagi pengungsi Rohingya di Bangladesh memunculkan pertanyaan tentang bagaimana masyarakat internasional dapat memberikan dukungan lebih besar dalam menangani krisis kemanusiaan ini.
Keputusan Bangladesh untuk menutup pintu bagi pengungsi Rohingya adalah sebuah langkah yang menimbulkan banyak kontroversi. Meskipun memahami alasan di balik kebijakan itu, masyarakat internasional masih menyoroti dampak kemanusiaannya yang luas, terutama terhadap nasib para pengungsi yang terus bergumul dalam pencarian tempat yang aman.