Kepala Dinas Pendidikan Lotim, Muhammad Izzuddin mengatakan sebanyak 21 ribu anak di Lombok Timur (Lotim) tidak pernah mengenyam pendidikan untuk sekolah dasar dan menengah atau wajib belajar sembilan tahun salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lotim di tahun 2024.
Kondisi pendidikan di Lombok Timur (Lotim) terbilang memprihatinkan dengan 21 ribu anak yang tidak pernah mengenyam pendidikan wajib belajar selama sembilan tahun. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Lotim, Muhammad Izzuddin. Dalam beberapa kesempatan, Izzuddin menekankan pentingnya menangani permasalahan ini dengan serius guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tersebut.
Menurut Izzuddin, faktor penyebab rendahnya pertumbuhan IPM di Lotim tidak lepas dari kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak. Dengan 21 ribu anak yang tidak mendapat pendidikan, tentu menjadi PR besar bagi pemerintah setempat untuk menjamin hak pendidikan bagi anak-anak. Dalam menyikapi permasalahan ini, Izzuddin menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan akses pendidikan di wilayah Lotim.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan memperluas dan memperbaiki infrastruktur pendidikan. Hal ini dilakukan dengan membangun lebih banyak sekolah, terutama di daerah terpencil supaya anak-anak di wilayah tersebut juga dapat mengakses pendidikan dengan mudah. Selain itu, pemberian bantuan beasiswa kepada keluarga kurang mampu juga telah dilakukan untuk mendorong partisipasi anak-anak dalam pendidikan.